Nanda merupakan siswa kelas 5 SD Al-Islam 2 Jamsaren yang baru saja menjuarai liga karate tingkat internasional di Belgia Dia menyapu dua medali emas untuk kategori kata dan kumite.
Nanda berbagi cerita tentang pengalamannya melawan karateka dari berbagai negara Menurutnya lawan-lawannya memiliki postur tubuh yang lebih baik darinya.
Tinggi besar selisihnya 60 cm Tingginya seayah saya kata Nanda saat ditemui detikcom di sekolahnya.
Meski demikian Nanda mengaku sama sekali tak takut dengan lawannya Terbukti dia mengungguli 31 peserta lain yang berasal dari 15 negara.
Sudah punya mental juara Kalau latihan lawannya juga besar-besar.
Dalam ajang 3rd edition of International Karate Open of Province de Liege 2018 ini Indonesia mengirimkan 18 peserta dari kelas SD SMP dan SMA Secara keseluruhan Indonesia keluar sebagai juara ketiga.
Orang tuanya Rohman Sidik Purnomo dan Nuryani Puji Lestari menjadi sosok penting di balik kemenangan Nanda Sebelum mulai bertanding Nanda selalu diingatkan melalui telepon untuk selalu berdoa.
Kuncinya dua yaitu membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas Selalu saya ingatkan setiap sebelum bertanding.
Nanda mulai tertarik dengan karate sejak duduk di bangku taman kanak-kanak TK Sejak saat itu dia aktif mengikuti klub karate dan sering mengikuti perlombaan.
Rohman mengakui kegiatan anaknya ini membutuhkan banyak biaya Meski demikian pria yang bekerja sebagai penjual martabak ini tidak pernah mempermasalahkannya.
Memang biayanya luar biasa tapi buat anak tidak masalah Kami selalu nabung agar bisa ikut pertandingan.
Hasilnya pun cukup memuaskan Nanda berhasil menyabet 30-an piala dari berbagai ajang mulai tingkat kota hingga gelar internasional pertamanya ini.
Harapannya nanti dewasa bisa melanjutkan jadi atlet karate Selain itu juga bisa melindungi adik-adiknya keluarga.
