Dikabarkan AFP, Selasa (5/3) pengadilan mengambil keputusan uang agunan sebesar 1 miliar yen (US$9 juta/Rp127 miliar), akan tetapi jaksa penuntut peluang akan ajukan banding atas ketetapan itu serta ingin pria berumur 64 tahun itu tidak tinggalkan penjara.
Pilihan dikasihkan bila Ghosn mendapatkan restu bebas bersyarat, yakni dilarang tinggalkan Jepang serta mesti patuhi kriteria yang mempunyai tujuan mencegahnya melarikan diri keluar negeri atau merusak tanda bukti jika dibebaskan.
Ketetapan mengagetkan itu berlangsung satu hari sesudah pengacara Ghosn, Junichiro Hironaka menjelaskan pada alat ditempat jika Dia serta client-nya siap penuhi ketetapan bebas bersyarat dari pengadilan.
Ghosn sudah ditahan otoritas Tokyo pada 19 November 2019. Ghosn melawan tiga dakwaan pelanggaran keuangan yang semua telah dipungkiri pada pengadilan dengar opini waktu lalu.
Pertama, ia didakwa tidak mengatakan pendapatannya sebesar 5 miliar yen (Rp654 miliar) pada 2010 serta 2015 dalam dokumen sah pada pemegang saham.
Ke-2, dia didakwa meneruskan praktek itu saat tiga tahun ke depan yang diakui sembunyikan uang 4 miliar yen (seputar Rp519 miliar). Ke-3, lebih kompleks, yakni Ghosn didakwa memakai dana Nissan ke perusahaan Arab Saudi yang sudah menolong Ghosn mengakhiri permasalahan finansialnya.
Ghosn telah menyangkal semua dakwaan itu. Waktu sidang dengar opini ia menjelaskan sudah salah didakwa serta ditahan dengan tidak adil atas dakwaan yang tidak fundamental.
Awal mulanya dikabarkan keluarga Carlos merencanakan minta pertolongan PBB untuk membebaskan pria yang sempat menjabat menjadi CEO Renault itu.
