Ma’ruf Amin Ungkap Pernah Dibully saat Memutuskan Jadi Cawapres Jokowi


MAFIAREVO - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, mengaku pernah dibully gara-gara menentukan bersedia mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Ma’ruf mengungkap cara yang digunakan oknum tersebut menggunakan dalil, yang isinya berasumsi ulama yang dekat bersama dengan pemerintah tak lagi mampu dipercaya. 


“Walaupun banyak dibully dimana-mana. Salah satunya jangan pilih ulama pilihan pemerintah, bahkan ada dalil yang dipakai. Kalau ulama itu jadi kepercayaan selama tidak berkolaborasi bersama dengan pemerintah. Jadi, saya tidak diakui ulama,” kata Ma’ruf sementara menghadiri Harlah PPP di DPP PPP, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).

Ma’ruf merasa tidak ada yang keliru kalau ulama dekat bersama dengan pemerintah. Ia mengakui dekat bersama dengan pemerintah agar mampu mendukung mengentaskan kemiskinan hingga merawat persatuan suatu bangsa. 


“Kalau kata Rasulullah, sultan (pemerintah) itu bayangan Allah di bumi gara-gara dia bakal membangun kemaslahatan, menghalau kemudaratan di bumi,” ujar Ma'ruf. 

Ia menilai ulama perlu jadi misal yang baik bagi masyarakat agar setiap perkataan perlu punya kebijaksanaan. Apabila ulama buruk, kata Ma'ruf, maka rusaklah suatu kelompok masyarakat yang menjadikan ulama sebagai panutan. 

“Ada dua kelompok masyarakat. Kalau baik maka dia baik, jika dia rusak maka manusia terhitung rusak. Kelompok tersebut adalah ulama dan umarah, dua kelompok ini rusak, maka rusaklah manusia,” pungkasnya.  

Share:

Popular

Labels

Blog Archive

Recent Posts