Donald Trump Mengakui Suka Korea Utara Hentikan Tes Senjata

 Donald Trump Mengakui Suka Korea Utara Hentikan Tes Senjata

MAFIAREVO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui suka saat Korea Utara meneruskan penghentian sesaat eksperimen senjata. Hal tersebut disebutkan Trump di depan beberapa gubernur di Gedung Putih.

Awal mulanya, pemerintahan Trump sudah menekan Kim Jong-un untuk hentikan program senjata nuklir, sebelum negara sosialis di Semenanjung Korea itu menginginkan konsesi apapun.

Akan tetapi dalam beberapa waktu paling akhir, seperti diambil dari The Straits Times pada Senin (25/2), Trump sudah menyaratkan peluang pelunakan, dengan menjelaskan dia akan suka agar bisa meniadakan sangsi bila ada perkembangan bermakna dalam denuklirisasi.

Berdasar sebagian pengamat, Donald Trump nampaknya terbuka untuk mencari persetujuan hanya terbatas pada pertemuan puncak dengan Kim Jong-un, minggu ini.

Hal tersebut dikatakan sebagai satu pendekatan yang mungkin membuahkan hasil kecil, akan tetapi punya potensi berarti.

Tidak jelas berapa jauh persiapan kedua pihak, tapi beberapa petinggi di Washington serta Seoul menjelaskan KTT di Hanoi sangat mungkin beberapa pengawas memerhatikan pembongkaran reaktor nuklir Yongbyon --salah satu sarana penting Korea Utara-- serta buka kantor penghubung AS-Korea Utara.

Beberapa peluang lainnya, salah satunya ialah berakhirnya permusuhan tehnis antar dua negara Korea semenjak 1950-an, serta merajut beberapa project kerja sama, seperti merajut zone pariwisata di Semenanjung Korea.

"Saat beberapa waktu paling akhir, tempat AS sudah banyak beralih, mainkan beberapa stimulan yang sudah dipandang di luar batas, bahkan juga oleh pemerintahan awal mulanya," kata Adam Mount, analis pertahanan di Federasi Ilmuwan Amerika.

Di lainnya pihak, beberapa senator serta petinggi keamanan dari tim Demokrat AS mengingatkan Donald Trump, supaya tidak membuat persetujuan yang akan tidak banyak punya pengaruh untuk mengekang ambisi nuklir Korea Utara.

"Aku tidak tergesa-gesa. Aku tidak mau mengincar siapa juga," kata Trump. "Aku cuma tidak mau pengujian (senjata). Saat tidak ada pengujian, kami suka. "

Ke-2 pemimpin akan berjumpa di Hanoi pada Rabu serta Kamis besok, delapan bulan sesudah pertemuan puncak bersejarah mereka di Singapura, yang pertama pada presiden berkuasa AS serta seseorang pemimpin Korea Utara.

Di Singapura, pada 12 Juni 2018, kedua-duanya janji untuk kerja ke arah denuklirisasi penuh semenanjung Korea.

Waktu itu, Kim Jong-un janji untuk kerja ke arah denuklirisasi semenanjung Korea, serta kedua pihak setuju jika beberapa langkah bangun perasaan sama-sama yakin bisa mempromokan keinginan itu.

Tapi selekasnya jadi jelas jika kedua pihak mempunyai ide yang berlainan mengenai apakah yang dimaksud dengan denuklirisasi.

Perbincangan kelanjutan terhalang tuntutan AS untuk denuklirisasi Korea Utara yang komplet, bisa diverifikasi, serta tidak bisa dirubah, dimana oleh Pyongyang dipandang seperti unilateral serta "aksi sama gangster".

Sekarang, Donald Trump menjelaskan denuklirisasi penuh masih jadi arah "penting", tapi tidak tergesa-gesa untuk untuk mewujudkannya.

Ia pun minta Korea Utara untuk meneruskan penghentian uji senjata yang sudah berjalan di Korea Utara semenjak 2017 kemarin.

Trump pun dimaksud akan mengendurkan jerat sangsi pada Korea Utara, bila negara itu lakukan "suatu yang berarti" pada denuklirisasi.
Share:

Popular

Labels

Blog Archive

Recent Posts